Sejarah Marsudirini

Sebelum Indonesia merdeka datanglah suster dari Belanda untuk mengembangkan misinya, mereka bersandar di Semarang. Setelah Indonesia merdeka mereka melebarkan sayapnya ke Jakarta tepatnya di Matraman. Sejarah lahirnya sekolah sekolah Marsudirini Tanjung Priok tidak bisa lepas dari peran Bapak Uskup Mgr Djajasepoetra, SJ. Sebagai Uskup beliau memahami betul daerah kerjanya yakni Tanjung Priok.

Pada tanggal 12 Januari 1960 Bapak Uskup dan Sr. Theophile mengadakan pembicaraan, supaya para suster berkenan mengelola klinik bersalin di Tanjung Priok. Langkah awal ini diharapkan diikuti dengan berdirinya biara dan sekolah sekolah. Para suster diminta untuk mengajar kebersihan dan berbagai ilmu yang lain. Setiap hari Sr Marie Joseph dan Sr. Celestine datang dari Matraman.

Dan akhirnya Para suster juga membuka pelayanan di bidang Pendidikan. Pada awalnya Sr. Gijsbertha mengadakan kelas sederhana, muridnya hanya 6 orang, tahun kedua 12 orang. Mereka ditempatkan di serambi klinik. Supaya tidak dikatakan sekolah liar, kelas-kelas di tempatkan dibawah nama Yayasan Strada, kelas pertama dibuka pada tanggal 30 Juli 1962.

Satu pengalaman baru bagi masyarakat adalah melihat berdirinya sekolah di tempat tinggal para suster. Ketika SD mencapai 3 kelas secara resmi dibukalah SD dan TK pada tanggal 1 Agustus 1964. Jumlah murid semakin lama semakin berkembang, sehingga serambi klinik tidak mampu lagi menampungnya. Kantor Guru TK dan SD digabung menjadi satu, begitu juga jabatan Kepala Sekolahnya. 

Yayasan Pendidikan Marsudirini Jakarta Utara berlokasi di Jl. Kramat Jaya No. IB Koja Jakarta Utara, satu komplek dengan Sekolah Marsudirini Tanjung Priok yang terdiri dari jenjang TK sampai SMA, yaitu:

  • TK Kuntum Keluarga Mulia Marsudirini Jakarta Utara
  • SD Tunas Keluarga Mulia Marsudirini Jakarta Utara
  • SMP Keluarga Kusuma Marsudirini Jakarta Utara
  • SMA Fons Vitae 2 Marsudirini Jakarta Utara

Karya Pendidikan Marsudirini saat ini tersebar diberbagai wilayah di Indonesia yaitu: Semarang, Jakarta, Bogor, Bekasi, Surakarta, Magelang, Yogyakarta, Pekanbaru, Salatiga, Bali, Ende, Sumba dan Papua.

Deus Providebit